Cari Blog Ini

Jumat, 19 Oktober 2012

"Apalah Arti Sebuah Nama?" Berarti Banget!!!

Beberapa waktu lalu, sempat lewat di depan toko perhiasan yang dimaksud pada 2 tulisan yg lalu, dan tebaklah apa warna seragamnya kali ini.... orange menyala saudara-saudara!!! Tinggal kasih topi dan sempritan, ga ada beda sama tukang parkir. padahal orang yang masuk disana mau beli barang yang termasuk 'barang berharga', 'eksklusif', dan 'investasi penting', tetapi yang melayani kok tukang parkir. well...well...well... mudah2an ga bikin ilfil yang beli.

Anyway, talking about uniform is also talking abour brand. Yes... the product's brand that is printed on the uniform. bisa restoran, salon, atau produk apa saja yang tertulis di seragamnya. Nah, ketika berkeliling kota, saya sudah menemukan dua tempat yang memiliki nama yang sama, satu restoran, satunya lagi tempat potong rambut atau barber.Namanya ini bikin saya geregetan. Apa itu??.... 'LUMAYAN'. Restoran bernama 'Lumayan", dan Tukang Potong Rambut "Lumayan"

Shakespeare bilang "Apalah arti sebuah nama?", saya bilang kalau menyangkut sesuatu yang dijual berarti banget!!!

Coba pikirkan dialog ini terjadi di restoran itu...
Customer : (sambil membolak-balik menu) Pak, apa ya yang paling enak di restoran ini?
Pelayan : (dengan yakinnya) Oh, tidak ada pak. Disini semuanya LUMAYAN...
Customer : Heh??(bingung)

Begitu juga di tukang potong rambut :
Customer : Pak, terserah deh mau dipotong gimana, pokoknya jadi tambah cakep ya....
TUkang potong rambut : Wah, ga bisa mas, paling mentok, yaa..., LUMAYAN, laah...
Customer : (langsung balik badan, sambil geleng2)

Para usahawan/ti dan wirausahawan/ti, buatlah merek yang membuat orang percaya pada mutu produk Anda. Kata "Lumayan" berarti biasa, tidak ada yang spesial, bahkan tidak bagus. Siapa yang mau membeli produk yang hanya membuatnya biasa saja. Orang lebih suka merek yang bisa berbicara dengan percaya diri tentang produknya sendiri. Contoh seperti "T*P Coffee" yang memasang Iwan Fals jadi ambassadornya. Saya rasa produk ini tampil percaya diri.

Walau produk atau usaha Anda baru dirintis dan mungkin masih memakai tempat dan peralatan yang belum memadai, yakinlah pada produk  yang Anda berikan dan berilah nama yng pantas dipercaya. Pakai kata-kata seperti super, jaya, dan kata-kata menggebrak lainnya. Dengan nama yang bagus, pelanggan lebih ingin mencoba dan akhirnya kepercayaan diri produk akan menular pada pemiliknya, bukan??

Jumat, 12 Oktober 2012

Cerita Tentang Kaos Angkatan

Ini salah satu cerita yang terjadi dengan saya sendiri.
Bener-bener ga tahu apa yang dipikiran si pembuat desain.
Dan saya boleh membela diri karena saya tidak diajak rundingan untuk desain terakhirnya.

Ini ceritanya ketika lagi OSPEK di suatu perguruan tinggi di Indonesia
Suatu saat diberi tugas, harus bikin kaos angkatan dan harus jadi dalam waktu 2 minggu.
Maka minggu itu banyak diskusi beredar tentang bagaimanakah rupanya kaos angkatan itu seharusnya.
Akhirnya hasil akhirnya adalah mirip seperti foto disamping ini, biru tanpa variasi di dada tentu saja.

Nah, nah, nah masalahnya bapak, ibu, mas, dan mbak sekalian, namanya OSPEK itu bukannya banyak aktivitas fisik yah??!!
Lari-lari, disuruh push up, disuruh-suruh segala.
Kira-kira ini pas ga yah untuk lapangan??
Ya mboten tho!!
Ini buat jalan-jalan, ke mall, ke rumah camer, ke kondangan juga masih bisa.
Udah bahannya panas, ga menyerap keringat, wah pokok jd ga nyaman.

tapi karena udah bikin ya diterusin sampai OSPEK selesai yang berakhir di pegunungan.
Jadi inget, dimana yah kaos punya gw?

Intinya, sodara-sodara,
ada tips untuk bikin kaos angkatan :
1. sesuaikan dengan aktivitas. kalo dipake buat OSPEK ya pake bahan kaos yg nyaman, desain minimalis, pokok ada jurusan n tahun angkatan. kalo buat reunian baru boleh jor-joran, bikin kemeja sekalian juga sah lah.
2. diskusikan atau bikin polling sekalian untuk semua anggota sehingga bisa mendapat masukan sebanyak-banyaknya dan desain bisa disetujui oleh sebagian besar anggota.
3. pilihlah untuk bekerja sama dengan konveksi yang berpengalaman, seperti kami ini, sehingga bisa dianjurkan untuk desain yang menarik seperti apa, yang bisa tepat waktu seperti apa, dan anjuran pilihan bahan.

OK??!!
Happy designing!!

Senin, 08 Oktober 2012

Seragam .. Oh .. Seragam

Memikirkan desain atau model yang cocok dalam membuat seragam memang hal yang sangat penting. Melalui seragam terkadang customer menilai bagaimana perusahaan, kantor, atau sekolah yang menggunakannya.
Saya pernah ke sebuah toko mas yang ternama, niatnya mau lihat-lihat sekaligus pengen dilihat gaya aja baru keluar dari toko mas. Toko mas ini megahnya bukan main. Semua interiornys disepuh emas, beda lah sama toko-toko di sebelahnya. Mencolok...lok...lok...
Ketika masuk,saya disambut oleh satpam berbadan tegap, berpakaian seragam safari biru dongker... Mmmm...OK lah...boleh... memang tampak gagah, ditambah lagi si satpam pake bawa pentungan segala...
Begitu masuk??!! Oh, my!! Harus benar-benar dipertanyakan ini siapa yang punya ide desain!!
Di antara interior yang serba emas, diantara perhiasan berkilauan, duduklah mas-mas yang melayani pelanggan dengan baju seragam yang ..... mm..... PAY to the AH !!
Baju seragamnya berwarna coklat tua (yang sama dengan warna sesuatu yang tidak bisa disebutkan disini karena saya baru makan), modelnya safari artinya atas bawah sama dengan model basic standar dan dua kantong depan, dan cuma bordir nama toko berukuran kecil di depannya...
Kayaknya sama mas-mas yang bersihin toilet sama aja deh... C'mon yang punya toko, ber investasilah pada penampilan para pemain depanmu ini.
Mereka yang harus menampilkan citra toko, melayani dengan sabar, dan menjalin hubungan dengan customers, masa diberi seragam yang membuat customer enggan melihatnya.
Coba ke bank ternama mana saja, terjadi kompetisi dalam membuat seragam yang elegan, kenapa tidak ditiru saja.
Bayangkan pelanggan masuk ke toko mas ini, disapa dengan senyuman karyawan yang paling tidak menggunakan kemeja berompi atau jas yang formal. Menampakkan ke-eksklusifan toko, semewah apa yang dijual. Pasti betah berlama-lama.
Jadi bagaimana membuat model seragam yang benar?
1. Simak dahulu bagaimana citra dan bidang perusahaan berkecimpung. Tampilkanlah warna yang melambangkan hal-hal tadi. Seperti kalau bekerja di perusahaan yang berhubungan dengan pertanian atau perkebunan, pakailah warna-warna netral seperti hijau, coklat, atau krem. Jika perusahaan bergantung pada kepercayaan konsumen, pakai warna-warna solid seperti biru tua, abu-abu gelap, atau merah marun.
2. Bedakan seragam sesuai dengan posisi karyawan. Tentu saja yang berhubungan langsung dengan pelanggan harus yang lebih rapi dan menarik. Dan tidak masuk akal bila disamakan dengan seragam cleaning service. Kecuali bila seragam ini hanya berupa kaos atasan yang bisa dipadukan dengan bawahan yang berbeda.
3. Ketika seragam baru digunakan atau dipakai, perhatikan perubahan pada pelanggan. Apa mereka senang, atau menjadi lebih canggung? Mintalah pendapat mereka secara langsung dan apa saran mereka... Pelanggan akan merasa senang jika diprioritaskan.
Nah, jika memang sergam sesuai dengan citra perusahaan dan tepat digunakan oleh karyawan di posisinya, pelanggan akan merasa nyaman dan percaya pada service yang diberikan. Dengan model dan bahan yang sesuai, hal ini tidak susah dilakukan. Silahkan ke myakchamp@gmail.com bila sudah menemukan desain atau langsung sms 08883391075