Memikirkan desain atau model yang cocok dalam membuat seragam memang hal yang sangat penting. Melalui seragam terkadang customer menilai bagaimana perusahaan, kantor, atau sekolah yang menggunakannya.
Saya pernah ke sebuah toko mas yang ternama, niatnya mau lihat-lihat sekaligus pengen dilihat gaya aja baru keluar dari toko mas. Toko mas ini megahnya bukan main. Semua interiornys disepuh emas, beda lah sama toko-toko di sebelahnya. Mencolok...lok...lok...
Ketika masuk,saya disambut oleh satpam berbadan tegap, berpakaian seragam safari biru dongker... Mmmm...OK lah...boleh... memang tampak gagah, ditambah lagi si satpam pake bawa pentungan segala...
Begitu masuk??!! Oh, my!! Harus benar-benar dipertanyakan ini siapa yang punya ide desain!!
Di antara interior yang serba emas, diantara perhiasan berkilauan, duduklah mas-mas yang melayani pelanggan dengan baju seragam yang ..... mm..... PAY to the AH !!
Baju seragamnya berwarna coklat tua (yang sama dengan warna sesuatu yang tidak bisa disebutkan disini karena saya baru makan), modelnya safari artinya atas bawah sama dengan model basic standar dan dua kantong depan, dan cuma bordir nama toko berukuran kecil di depannya...
Kayaknya sama mas-mas yang bersihin toilet sama aja deh... C'mon yang punya toko, ber investasilah pada penampilan para pemain depanmu ini.
Mereka yang harus menampilkan citra toko, melayani dengan sabar, dan menjalin hubungan dengan customers, masa diberi seragam yang membuat customer enggan melihatnya.
Coba ke bank ternama mana saja, terjadi kompetisi dalam membuat seragam yang elegan, kenapa tidak ditiru saja.
Bayangkan pelanggan masuk ke toko mas ini, disapa dengan senyuman karyawan yang paling tidak menggunakan kemeja berompi atau jas yang formal. Menampakkan ke-eksklusifan toko, semewah apa yang dijual. Pasti betah berlama-lama.
Jadi bagaimana membuat model seragam yang benar?
1. Simak dahulu bagaimana citra dan bidang perusahaan berkecimpung. Tampilkanlah warna yang melambangkan hal-hal tadi. Seperti kalau bekerja di perusahaan yang berhubungan dengan pertanian atau perkebunan, pakailah warna-warna netral seperti hijau, coklat, atau krem. Jika perusahaan bergantung pada kepercayaan konsumen, pakai warna-warna solid seperti biru tua, abu-abu gelap, atau merah marun.
2. Bedakan seragam sesuai dengan posisi karyawan. Tentu saja yang berhubungan langsung dengan pelanggan harus yang lebih rapi dan menarik. Dan tidak masuk akal bila disamakan dengan seragam cleaning service. Kecuali bila seragam ini hanya berupa kaos atasan yang bisa dipadukan dengan bawahan yang berbeda.
3. Ketika seragam baru digunakan atau dipakai, perhatikan perubahan pada pelanggan. Apa mereka senang, atau menjadi lebih canggung? Mintalah pendapat mereka secara langsung dan apa saran mereka... Pelanggan akan merasa senang jika diprioritaskan.
Nah, jika memang sergam sesuai dengan citra perusahaan dan tepat digunakan oleh karyawan di posisinya, pelanggan akan merasa nyaman dan percaya pada service yang diberikan. Dengan model dan bahan yang sesuai, hal ini tidak susah dilakukan. Silahkan ke myakchamp@gmail.com bila sudah menemukan desain atau langsung sms 08883391075